Sunday, September 23, 2012

Wiji Thukul

Masih adakah yang mengingat sajak,
yang meneriakkan satu kata: LAWAN!
untuk rasakan hawa kebebasan.

Masih pedulikah akan semangat,
yang mengencam tindakan diam
dan pergerakkan bukanlah aksi satu satu orang.

Masih adakah yang menyimpan kenangan,
yang keras memaksa tirani agar tumbang
dan mulut tak dapat dibungkam.

Masih mampukah memori menyimpan
sebaris bait dalam ingatann
tentang ia yang ingin jadi peluru....

Manisnya Menulis

Kawan,
mari menulis lagi,
tentang harapan dan mimpi,
yang pernah dirangkai
dalam kata
dalam kalimat
dan bahasa sarat makna

Kawan,
Ayo bangunkan lagi,
Jiwa yang terdesak oleh rutinitas
jangan biarkan ia tumbuh dalam sesak

Karena aksara yang menari adalah nafas
yang hidup terhimpit di antara aturan

Karena cinta pernah hidup disini
diantara kata yang penuh misteri
Terungkap rahasia sosok manusia masa kini
yang bangun pagi untuk kerja
dan membaca sekenanya

Mari mulai merangkak,
dan kembali belajar
mencari jejak,
dan mimpi yang pernah dikejar
Membangunkan sisi humanis
agar hidup lebih manis