Tuesday, February 14, 2012

Pesan dari Jalanan

Pengamen sastra jalanan,
tak dikenali tapi menginspirasi,
katanya...

Empati adalah kunci,
Tapi itulah manusia yg semakin hari semakin pintar bermain dengan hati,
Segalanya dapat dimatikan,
bahkan mematikan dirinya sendiri..

Berada di tengah-tengah kota metrapolitan nan megapolitisan picisan,
ia berpesan...

Ditengah-tengah euphoria politik yang telah memporak-poranda,
Semoga sastra dan budaya menyatukan kita

Dan ia pun menutup dengan kata-kata yang sarat makna,

Apabila ada salah dan atau kurang berkenan, mohon jangan dimaafkan!
Sastra adalah demokrasi,
daulat saya kembalikan kepada anda.

Salam budaya!

Untuk keragaman hidup,
Untuk kebebasan jiwa,
dalam ke-bhineka-an!

Kata Serupa


Pasti ada maksud dibalik kata-kata yang serupa
Mengapa mudah senada dengan murah?
Mengapa bahasa inggris 'report' kok sekilas seperti repot?
Dan selalu ada asa.. di dalam rasa,
Ayo yang be-r'asa, beri kedip untuk yang berkelip..

Bahkan bisa mendatangkan biasa,
tapi kalau keterusan, bisa biasa binasa (!)

Ssssss...
Desas dan desis pun hanya beda vokal,
tapi bukan berarti fatal.

Tapi...
aku tidak melihat ada yg janggal pada tanggal,
Ya s-udahlah,
untuk apa bicara kalau semua 'kan bermuara pada wacana.