Saturday, December 10, 2011

Ada Tapi

Ada yang berat,
tapi bukan beban...

Ada yang sakit,
tapi tidak perih...

Ada yang penting,
tapi dipungkiri...

Selalu ada,
yang diikuti dengan tapi..
Bahkan ada yang kosong,
tapi dibiarkan sepi...

Selalu ada tapi,
yang tak ingin dihadapi...

Sunday, December 4, 2011

Kenangan

Ku simpan satu kenangan ini.

Kenangan yang bukan milik mu,
Ataupun bukan milik kita..

Kenangan ini hanya miliki ku.
Karena kau tak pernah tahu.

Wednesday, October 19, 2011

Maafkan aku, kakak

Maafkan aku, kakak
di saat mereka melihat perjuangan kalian sebagai lelucon
menanggapi ramai-ramai ke gedung rakyat dengan tawa terbahak

Maafkan aku, kakak,
mereka tidak paham tentang lagu darah juang yang kau nyanyikan
bahkan tak mengerti mengapa kau pernah berjuang

Kak,
mereka masih belia,
meski ku tahu itu bukanlah alasan..
mereka tak bisa rasakan
keringat otak pikiran yang kau curahkan
dan rekan seperjuangan yang masih hilang
ataupun darah juang yang renggut nyawa

Tapi aku 'kan ceritakan padanya, kak
Meski ku tak tahu segalanya,
namun ku ingatkan mereka
tentang badanmu yang kurus kering tak pernah pulang,
rapat tiap malam bicarakan negara,
polisi mencarimu hingga ke rumah,
preman yang menggrebek kostan,
aparat yang hancurkan kontrakan,

dan pak lurah yang menyembunyikan mu,
ketika mereka kejar kau sehabis demo di jalan

Ataupun tentang senapan di depan mata,
Intel yang selalu mengintai,
satu malam interogasi di dalam bui,
Dan tentang rakyat bersatu duduki gedung sendiri, gedung rakyat

Karena aku bangga, kak
Bangga hanya dengan menjadi saksi sejarah
dan,
engkaulah, para kakak, para pelaku sejarah

Ku harap suatu saat,
mereka berhenti tertawa
Dan mulai bicara
tentang perjuangan
untuk Indonesia


*edisi curhat kecewa*

Friday, September 9, 2011

Bukan Kekasih

Kau berikan aku senyuman,
Untuk seorang teman, katamu
Dan bibir ku merekah senang...

Kau berikan aku kehangatan,
Untuk seorang sahabat, katamu
Dan rasa damai terasa mengelilingi...

Kau berikan aku ketenangan,
Untuk seorang adik kecil, katamu
Dan aku pun merasa aman...

Kau berikan aku cinta,
Tapi bukan sebagai kekasih, katamu
Dan aku terdiam.

Saturday, September 3, 2011

Detik












Setiap detik,
adalah momentum,
'tuk gerak maju,
atau hancur perlahan...

Menyapa Hati




















Hey, kamu...
Apa kabar?
Lama tak bersua,
yang dulu bersanding dalam rasa,
tak dapat terlukiskan oleh kata...

Hey, kamu...
Apa kabar?
Tiada maksud meninggalkan
mungkin prioritas yang harus dilakukan
tak sadar hingga waktu memakan usia...

Hey, kamu...
Apa kabar?
Mari, kita terbang lagi,
Dalam jeritan dan senyuman..
Dan biarkan luka menjadi hiasan yang berarti

[11.01.11]

Jelang Malam



Tatkala senja tak ingin melepas matahari,
biarkanlah mereka bersama....

Siapakah Senja,
Siapa pula Matahari,
mengapa mereka dipisahkan oleh Sang Waktu?

Dimanakah awan,
yang sejak dahulu selalu memberi perlindungan...

Wahai burung,
mengapa keriangan kepak sayapmu kian menghilang..

Mengapa Bulan,
Mengapa kau gantikan tempat Matahari ?
Tak Tahu kah kau, Matahari dan Senja indah bila bersama..

Wahai Kelam Malam,
Mengapa kau singkirkan Senja ?
Tak Tahu kah kau, Senja dan Matahari bahagia bila bersama..

[02.03.02]

Bunga Tak Berwarna


















Kala rasa tak berbalik arah,
hanya hampa yang terasa.
Walau harap terus terasah,
apalah artinya bila bunga tumbuh tak berwarna..
Tak indah,
tak pula buruk rupa
hanya saja...
tidak sempurna...

Rasa yang telah diserahkan seluruhnya,
aku bingung, mengapa masih tak berwarna,

Haruskah ku gunakan zat pewarna,
dan mewarnainya sendiri...?
Tapi aku tak mau...
aku tak bisa (!!!)

Maaf... ku tak dapat membuatnya berwarna,
Maaf... ku tak mampu membentuknya indah,
Maaf... ku tak bisa menjadikannya sempurna.

Bila hanya diri yang berdiri sendiri,
Maaf... lebih baik kubiarkan mati,
daripada bunga berkembang,
namun tak berarti

[19.06.03]

Saturday, August 27, 2011

Aku Disini

Hari ini aku berdiri
Dengan tonggakan kepala dan kepalan tangan
Perisai dan pedang siap menghantam
Untukmu, aku disini.

Sunday, August 14, 2011

Seperti selalu tidak ada yang tahu

Selalu seperti ini,
Ketika duduk bersama,
Bertukar cerita menepis rasa rindu
Bukannya tanpa rasa, namun engga untuk di rasa...

Selalu seperti ini,
Ketika membuat janji tanpa ada yang tahu,
Pertemuan di saat mereka larut bersama mimpi,
dan kau masih bersamaku...

Selalu seperti ini,
hanya kau dan aku,
Botol hijau dan sebungkus rokok menjadi saksi,
serta kalimat yang mengakhir, "Kali ini aku yang bayar, lain kali kamu..."

Dan memang selalu,
kau tinggalkan aku dengan tanya
akankah ada perjumpaan berikutnya
yang hanya kau.. dan aku...
Seperti selalu, tidak ada yang tahu...

Saturday, July 16, 2011

Pantai PuloManuk

Duduk di tepi pantai pulomanuk,
Mengingatkan ku pada seseorang,
Yang dahulu menjagaku agar selalu waras dan memiliki hidup

Ia mengajak ku melakukan spontanitas,
Yang telah lama terhapus dari kamus..
Ia mengingatkan ku pada isu manuasiawi,
Ketika t'lah terjadi dehumanisasi di dalam diri

Sosok yang menjaga ku dalam batasan jarak,
Sosok yang mengajari ku tentang kehidupan,
Sosok yang kini tinggal kenangan..
Ada, namun tidak bersama.

Mimpi dan cita

Mimpi-mimpi kecil yang terkubur
Dalam usaha menggapai mimpi besar...
Seolah-olah adalah wajar,
dalam menjalankan proses belajar
tentang meraih cita
menggapai bintang
untuk bermain bersama bulan

Friday, June 17, 2011

Biasa

Biasa itu lumrah, katanya
Luar biasa itu tidak murah,
Akhirnya, toh semua akan terbiasa..
entah pada apa...

Sunday, April 17, 2011

Apa itu Hidup?

Adalah pemikiran eksplisit yang terlontar dalam guratan pena,
saat usah terbendung dalam derita
dan senyum kehilangan bentuk,
Apakah ini yang dinamakan Hidup?

Adalah pertanyaan yang tersirat saat berkumpul dalam canda dan tawa,
hingga sirat muka terasa kaku oleh kebahagian yang dirasa
Lepas, terasa tanpa beban,
apakah ini namanya hidup?

Adalah pertanyaan, ketika menerawang jauh,
entah apa yang dilihat, karena masa depan jelas tak terlihat..
mungkin masa lalu yang samar di mata, namun berat di hati
atau mungkin mencari jawaban,
apa itu Hidup?

Wednesday, April 6, 2011

Topeng 'Aku'

Ada topeng yang telah lama menempel di muka,
karena baginya, riasan wajah sudah tak cocok lagi dikenakan..
"Kalau riasan wajah itu repot, kerap kali harus di cek apakah masih menempel atau tidak"


Lho, memangnya...?

"Topeng itu lebih mudah dipakai, tak perlu di cek karena biasanya tidak berubah.. palingan nanti jatuh, bila demikian, aku pasti langsung menyadarinya dan dapat dengan mudah mengenakannya lagi"

Entah telah berapa lama ia mengenali topeng muka itu,
Atribut yang telah menyatu dengan badani,
melebur dengan pribadi,
hingga diri tak lagi dikenali...

Topeng 'Aku', katanya..
Entah siapa 'Aku' yang dimaksud,
Mungkin 'Aku'-nya dia,
tapi bisa jadi, 'Aku'-nya kamu..
atau,
'Aku'-nya saya..

Monday, March 28, 2011

Mati lampu, waktu dulu

Saat mati lampu,
dulu
Alat elektronik tak bisa hidup,
Komputer tak mau menyala,
Telepon seluler belum terkenal,
mungkin hanya pager yang berbunyi bip-bip

Dulu,
waktu PLN padamkan listrik,
kami ditemani sebatang lilin,
berkumpul bersama di ruang duduk...
dan bercerita tentang hidup...

Dulu,
mungkin sampai 10 tahun yang lalu,
saat-saat mati lampu,
menjadikan kami sendu
namun dengan hati tersenyum...

Namun sekarang bukanlah dulu,
satu jam Earth Hour berlalu seperti tak perlu,
tak terasa bahkan tak disadari...
selama blackberry masih bisa aktif,
dan keyboard notebook masih bisa cetak-cetuk,
Mati lampu jadi seperti angin lalu

Aku rindu,
dengan pengkondisian yang lalu...
Saat mati lampu,
Tak ada pilihan selain menunggu
mengisi waktu dengan berbincang hingga larut
Menanti kapan listrik 'kan hidup.....
Hingga mata berat dan tak sanggup
menghitung detik yang berlalu
dan.... kamipun tertidur,
ditemani remang lilin yang menyala tak henti
subsitusi yang memberi kehangatan
dalam kebersamaan...

Hujan


Bukan hujan,
bila ia tak tinggalkan kenangan...

Sunday, March 27, 2011

DIAM!!!

Anda...
Lebih baik...
Duduk dan...
DIAAAAAMMMMM!!!

Bila setiap hari hanya
- Mencela pengamen yg bersuara parau
- Menutup hidung melewati pengemis di jalan
Atau,
- Menggeleng2kan kepala ketika melihat anak punk jalanan yg sedang tertawa riang, yang BAHKAN tidak meminta apapun dari dirimu!

Sekarang,
Duduk dan diam... SAJA!
Bila Anda tidak ingin membantu,
Dan,
Bila Anda tidak peduli dengannya!

Reaksi mu bagai sampah yg tidak layak diangkut tukang sampah
Gaya mu selangit, tapi bukan langit aku dan dia, melainkan langit fana
Otakmu kerdil yg sangat mudah tertukar dgn sebutir pasir
Dan meskipun aku suruh kau diam,
dan mulutmu membisu tak berkata, tapi hatimu busuk membasi dan berbau!

Karang Sawarna



Tak dapat ku lukiskan perasaan cinta sang Karang kepada ombak..
Yang terus menghantam dengan hempasan ombak,
menghibur penonton berbibir merah yg tersenyum simpul..

Tak dapat ku bayangkan rasa sakit yg dialami Karang,
Ketika ia membiarkan diri terkikis ombak besar yang menghabiskannya perlahan..

Tanpa ada yg tahu,
Kepedihan yg harus ia rasakan kala ombak bermain dengan keriaan gulungannya,
Tanpa ada yg tahu,
Betapa sakitnya tamparan ombak yang pecah ketika berbenturan dengannya,

Tanpa ada yg paham...
Rasa cintanya yg tak pernah padam..

Karang yang selalu berdiam selama ratusan tahun sejarah,
Karang yang setia menanti tiap hantaman dan tamparan,

Merelakan hati yang tercabik dalam deburan air mata
Mengorbankan diri yang terkikis dalam tangisan sepi
Sampai waktu menghabiskannya hingga tak bersisa