Friday, July 18, 2008

Waktunya Istirahat

Gentar oleh badan yang gemetaran karena kesedihan yang tak sanggup diresapi oleh air mata

Jiwa badani yang ingin keluar dari jeruji tulang dan ditemboki oleh seonggok daging

Ingin melepaskan segala asa yang punah oleh batasan diri

Hingga tak sanggup mendekap dan mencari keaslian pribadi

 

Bagaikan gempa yang tak kunjung habis melahap nyawa

Selesai semua oleh tsunami yang membersihkan sampahnya

Seakan tak berdosa, seakan tak bersalah

Seakan semua bersih tertutup oleh nestapa yang tak terobati

 

Sesaat tertawa dan berlari dengan lincah

Meski menyadari musibah sejengkal dari langkah

Membiarkannya hingga melahap tak bersisa..

Hanya tuk buat dinamika, biar hidup lebih gempita.. 


Bukankah sudah cukup kau dengar leluhur bercerita

Hidup tidak mencari gejolak,

Karena ia datang tanpa kau sadari

Tak perlu skenario bikinan manusia

 

Tawa dan gelak terlihat ceria..

Kegentaran yg seakan menyenangkan...

Hingga kering pupil ini bicara, bahwa senyum dalam tak lagi nyata..

 

HEYYYY,

Badanmu gemetar... Hatimu gentar..

Matamu kering.. Suara mu habis..

Masihkah ingin hidup ini lebih bergejolak??


HEYYYY...

Pundakmu pegal... Tanganmu membeku..

Otot-ototmu lemah... Kakimu kaku..

Dan kau masih menyatakan dirimu tangguh??

 

HEYYYYY...

Tidak cukup kah...

Tak perlu badan ini kau gerogoti, hingga tulang dengan sombongnya menampilkan kekuatannya

Tidak puas kah...

Usai semua kau habiskan hatimu dengan kekuatan kognitif, nalar dan logika

SUDAH!! ISTIRAHATLAH...

No comments: